Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.
Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi.
Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y=C+S). Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi,baik dalam hokum pisikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,”setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan ( saving ).”
Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi,bentuk umum nya seperti berikut.
C=f (Y) S=f (Y)
Keterangan : C= Konsumsi
S= Saving ( tabungan)
Y= Pendapatan
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.
Tabungan dari sector rumah tangga melalui institusi institusi keuangan akan mengalir ke sector perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal,dengan demikian,istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Yang digolongkan sebagai investasi sebagai berikut :
- Pembelain berbagai jenis modal,yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industry dan perusahaan.
- Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal,bangunan kantor,pabrik,dan bangunan-bangunan lainnya,
- Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual,bhan mentah,dan barang yang jadi dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto yaitu meliputi investasi untuk menambah kemampuan didespresiasikan.apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan dapat investasi neto.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT INVESTASI
- Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh ramalan mengenai masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik untuk dilaksanakan.
- Suku bunga; Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan member keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan.
- Ramalan mengenai keadaan ekonomi pada masa depan; Ramalan yang menunujukan bahwa keadaan perekonomian termasuk situasi politik dari kemanan akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan,adalah bahwa harga-harga akan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi ataupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan cepat.
- Kemajuan tekhnologi; Semakin banyak perkembangan teknologi yang dibuat,semakin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan para pengusaha.untuk melakasanakan pembaruan-pembaruan , para pengusaha harus membeli barang-barang modal yang baru.
- Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya; Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat dan selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa.
- Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan; Dana investasi diperoleh peusahaan dari meminjam atau dari tabungan sendiri.tabunganperusahaan terutama diperoleh dari kuntungan.
EFISIENSI INVESTASI MARGINAL
Berdasarkan jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh analisi makro ekonomi membentuk sutu kurva yang dinamakan efisiensi investasi marginal (marginal efficiency of investment).
FUNGSI INVESTASI
Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, investasi sejajar dengan sumbu daftar atau bentuki nya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi)