Rabu, 02 Juni 2010

Makalah IPA : BENDA LANGIT DAN GERHANA

BENDA LANGIT DAN GERHANA

2.1    Matahari
Matahari merupakan benda langit yang dapat memancarkan sendiri cahaya. Matahari merupakan pusat tata surya. Matahari sangat berperan penting bagi kehidupan di Bumi. Energi panas dan energi cahaya dari Matahari membantu kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Tanpa Matahari tumbuhan hijau tidak dapat meiakukan fotosintesis dan akibatnya tidak dapat menghasilkan makanan. Energi matahari membantu manusia dalam proses pembuatan vitamin D, kekurarngan vitamin D menyebabkan penyakit rakitis. Tanpa energi panas matahari suhu Bumi akan sangat dingin dan akibatnya tidak akan ada kehidupan.
Ukuran matahuri sangat besar dibandingkan dengan volume bumi. Volume matahari hampir 1.000.000 kali volume bumi, artinya jika matahari merupakan wadah maka wadah tersebut dapat menampung 1.000.000 buah bumi. Matahari merupakan bola gas yang berpijar, unsur pembentuk matahari adalah gas hidrogen dan helium. Suhu permukaan matahari adalah 6.000°C dlan suhu di dalam inti matahari kira-kira 15.000°C. Jaraf bumi dan matahari adalah 150.000.000 kilometer.

2.2    Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengelilingi bumi. Selain itu bulan juga berputar pada porosnya (rotasi). Waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi sama dengan waktu Yang diperlukan bulan untuk melakukan satu kali rotasi, yaitu 29,5 hari. Oleh karena itu, bagian bufan yang rnenghadap bumi selalu sama dari waktu ke waktu.
Di bulan tidak terdapat kehidupan. Di bulan tanahnya sangatlah gersang dan tidak terdapat air dan udara. Suhu pada malam hari sangatlah dingin dan suhu pada siang hari sangat panas. Hal tersebut terjadi karena di bulan tidak terdapat atmosfer yang melindungi agar udara dan air tidak hilang, serta mempertahankan suhu antara siang dan malarn.
Permukaan bulan memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak terlalu banyak, akan tetapi karena cahaya matahari sangat terang akibatnya membuat bulan terlihat seperti bola yang berpijar. Cahaya matahari yang diterirna oleh bulan dipantulkan ke burni sehingga apabila dilihat dari bumi, bulan seolah-olah tampak bercahaya. Selama bulan beredar mengelilingi bumi, adakalanya bulan menerima cahaya matahari secara utuh, adakalanya sebagian, dan adakalanya tidak menerima cahaya karenacahaya matahari terhalang oleh bumi.
Selama bulan bergerak mengelilingi bumi, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi. Perubahan bentuk bulan tersebut dinamakan fase bulan. Fase-fase bulan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Fase Bulan Muda atau Bulan Mati
Pada fase pertama, bulan hampir tidak dapat dilihat dari bumi. Hal ini terjadi karena posisi bulan berada di antara matahari dan bumi. Permukaan bulan yang menghadap matahari mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan dari bumi hanya terlihat bagian bulan yang membelakangi cahaya matahari. Sehingga bulan tampak sangat gelap dan tidak terlihat dari bumi.
b.    Fase Sabit
Setelah satu atau dua hari perjalanan bulan mengelilingi bumi, bulan bergerak membentuk sudut pandang yang berbeda dari bumi. Pengamat dari bumi dapat rnelihat sebagian sisi bulan yang terkena cahaya matahari.
c.    Fase Bularr Separuh
Setelah tujuh hari perjalanan bulan mengeililingi bum, pengamat dari bumi dapat melihat separuh sisi bulan yang mendapat cahaya matahari,
d.    Fase Bulan Bungkuk (Tiga perempat)
Setelah hampir dua minggu bulan mengelilingi bumi, pengamat dari bumi dapat melihat tiga perempat sisi bulan yang terkena cahaya matahari.
e.    Fase Bulan Purnama
Pada fase bulan purnarna seluruh sisi bulan yang terkena cahaya matahari menghadap bumi, sehingga langit malarn bumi dapat melihat seluruh pantulan cahaya matahari. Bulan terlihat bulat bercahaya penuh.
f.    Fase Bulan Bungkuk ( TIga Perempat)
Setelah genap melakukan pejalanan selama dua Minggu mengeilingi bumi, bulan kembali melaniutkan setengah perjalanannya mengelilingi bumi. Bentuk bulan dilihat dari bumi kembali seperti perjalanan awalnya. Setelah melewati fase purnama, bentuk bulan kembali ke fase bungkuk tiga perempat.
g.    Fase Separuh
h.    Fase Sabit


2.3    Rasi Bintang
Bintang-bintang yang tampak berdekatan digabung-gabungkan sehingga terbentuk suatu susunan yang dinamakan rasi bintang. Beberapa rasi bintang menunjukkan arah rnata angin, di antaranya sebagai berikut:
a.    Rasi Bintang Biduk atau Pedati Sungsang atau Beruang Besar, dipakai sebagai petunjuk ke arah utara utara. Rasi bintang ini terdiri dari tujuh bintang, maka sering disebut bintang tujuh.
b.    Rasi Bintang Kalajengking, tampak mengelompok membentuk gambar kalajengking. Terletak di sebelah tenggara.
c.    Rasi Bintang Pari dipakai sebagai petunjuk ke arah selatan. Rasi bintang pari merupakan susunan empat buah bintang yang mernbentuk garnbar layang-layang. Disebut juga Gubuk penceng.
d.    Rasi Bintang Waluku atau Orion terletak di langit sebelah barat sampai ke timur. Bila rasi ini terletak di sebelah timur berarti merupakan pertanda bahwa para petani mulai menggarap tanahnya.

2.4    Gerhana
2.4.1    Gerhana Matahari

Terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
a.    Gerhana Matahari Total (GMT) = Total Solar Eclipse
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
b.    Gerhana Matahari Sebagian (GMS) = Partial Solar Eclipse
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
c.    Gerhana Matahari Cincin (GMC) = Annular Solar Eclipse
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.

Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.

2.4.2    Gerhana Bulan
Terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Gerhana Bulan dapat dielompokkan menjadi 3 jenis yaitu:
a.    Gerhana Bulan Total (GBT) = Total Lunar Eclipse
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra sehingga muka tertutup total.
b.    Gerhana Bulan Sebagian (GBS) = Partial Lunar Eclipse
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
c.    Gerhana Bulan Penumbra (GBP) = Penumbral Lunar Eclipse
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
d.    Gerhana Bulan Penumbra Sebagian (GBPS) = Partial Penumbral Lunar Eclipse
Pada gerhana ini. sebagian bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram sebagaian di sisi yang tertutup penumbra.
 

Tidak ada komentar: